2003 Kelahiran Santomic
Santomic dilahirkan dari sebuah mimpi, visi, idealisme dan cara pandang masa depan, mimpi tentang kebebasan financial, waktu, dan pemaknaan hidup untuk membuatnya lebih berarti. Dari sepetak ruang tamu Santomic dilahirkan oleh dua bersaudara muda Mico Susanto dan Robby Susanto.
MICo Susanto adalah putra kedua dari empat bersaudara pasangan SANdrawati dan BetmanTO, dari perpaduan nama merekalah logo Santomic terangkai. Mico Susanto terakhir kali bekerja pada sebuah perusahaan kontraktor di kota Sangatta pada awal tahun 2003 yang menjadi sekolah pertamanya dalam menggeluti seluk beluk bisnis pertambangan. Robby Susanto sendiri adalah putra keempat yang pada tahun tersebut masih bekerja pada sebuah perusahaan periklanan.
Ruang tamu berukuran tiga kali tiga meter menjadi kantor pertama dan menjadi cikal bakal berdirinya Santomic. Mereka mengerjakan seluruh proses pekerjaan berdua tanpa satu karyawanpun, saat itu untuk menggaji mereka berdua saja masih belum mampu jadi tidak ada pilihan lain selain menyelesaikan seluruh pekerjaan berdua, itulah yang mungkin membuat kharisma kepemimpinan Santomic masih sangat dirasakan kehangatanya sampai saat ini.
Mengelilingi kota dan menawarkan jasa pembuatan reklame di seluruh penjuru Balikpapan mereka lakukan setiap hari dengan bermodalkan sepeda motor dan brosur motip(modal tipis) berwarna hitam putih. Dengan penuh semangat dan pantang menyerah mereka berdua memeras keringat siang dan malam untuk membuat Santomic berjalan dari merangkaknya, bahkan mereka tidak memiliki modal uang untuk mengerjakan order pertamanya yang hanya membutuhkan 950 ribu rupiah, tapi untunglah melalui negosiasi akhirnya klien pertama mereka bersedia untuk memberikan pembayaran dimuka yang digunakan sebagai modal awal. Kesulitan demi kesulitan dilalui, bahkan setelah order pertama diselesaikan selama satu bulan mereka tidak mendapatkan satupun order baru, namun dengan semangat dan kerja keras semua kesulitan justru mereka jadikan cambuk.
Baru pada bulan ketiga Santomic mendaftarkan diri sebagai badan hukum dengan bendera CV. Santomic Mitra Bersama. Sedikit demi sedikit nama Santomic mulai dikenal di kota Balikpapan, bahkan mulai sedikit mengejutkan pesaingnya dengan banyak melakukan manuver yang dinilai melenceng dari aturan baku ketika itu, salah satu teknik marketingnya yang nyleneh adalah program pemasangan logo Santomic yang dipasang pada 1000 pohon diseluruh kota Balikpapan yang sempat menjadi berita utama pada salah satu koran lokal. Selain menerapkan teknik marketing yang original, nyleneh, dan creative, management keuangan yang baik juga menjadi salah satu kunci sukses pada saat merintis Santomic, meskipun Santomic dimiliki oleh pribadi tapi mereka berdua selalu berkomitmen untuk selalu memisahkan keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi, dan sampai saat ini komitmen tersebut masih selalu mereka pegang teguh.
0 komentar