Kamis, 03 April 2003

Birth of Santomic



2003 Kelahiran Santomic
Santomic dilahirkan dari sebuah mimpi, visi, idealisme dan cara pandang masa depan, mimpi tentang kebebasan financial, waktu, dan pemaknaan hidup untuk membuatnya lebih berarti. Dari sepetak ruang tamu Santomic dilahirkan oleh dua bersaudara muda Mico Susanto dan Robby Susanto.

MICo Susanto adalah putra kedua dari empat bersaudara pasangan SANdrawati dan BetmanTO, dari perpaduan nama merekalah logo Santomic terangkai. Mico Susanto terakhir kali bekerja pada sebuah perusahaan kontraktor di kota Sangatta pada awal tahun 2003 yang menjadi sekolah pertamanya dalam menggeluti seluk beluk bisnis pertambangan. Robby Susanto sendiri adalah putra keempat yang pada tahun tersebut masih bekerja pada sebuah perusahaan periklanan.

Di tangan mereka berdua Santomic dilahirkan pada tanggal 04 September 2003, Bulan Juli ditahun yang sama mereka berdua memutuskan untuk tidak lagi bekerja atau mengurusi bisnis orang lain, mereka sepakat dan merasa sudah saatnya bekerja dan mengurusi bisnis mereka sendiri. Setelah melalui pembicaraan serius di meja makan pada suatu malam, akhirnya mereka berdua mencapai mufakat untuk memulai bisnis di bidang periklanan di kota Balikpapan. Mereka memilih kota Balikpapan karena pada tahun tersebut kota Balikpapan merupakan kota yang sedang berkembang dengan persaingan masih belum terlalu ketat sehingga akan memberikan kesempatan bagi mereka berdua untuk berimprofisasi dengan modal yang minim.

Ruang tamu berukuran tiga kali tiga meter menjadi kantor pertama dan menjadi cikal bakal berdirinya Santomic. Mereka mengerjakan seluruh proses pekerjaan berdua tanpa satu karyawanpun, saat itu untuk menggaji mereka berdua saja masih belum mampu jadi tidak ada pilihan lain selain menyelesaikan seluruh pekerjaan berdua, itulah yang mungkin membuat kharisma kepemimpinan Santomic masih sangat dirasakan kehangatanya sampai saat ini.


Mengelilingi kota dan menawarkan jasa pembuatan reklame di seluruh penjuru Balikpapan mereka lakukan setiap hari dengan bermodalkan sepeda motor dan brosur motip(modal tipis) berwarna hitam putih. Dengan penuh semangat dan pantang menyerah mereka berdua memeras keringat siang dan malam untuk membuat Santomic berjalan dari merangkaknya, bahkan mereka tidak memiliki modal uang untuk mengerjakan order pertamanya yang hanya membutuhkan 950 ribu rupiah, tapi untunglah melalui negosiasi akhirnya klien pertama mereka bersedia untuk memberikan pembayaran dimuka yang digunakan sebagai modal awal. Kesulitan demi kesulitan dilalui, bahkan setelah order pertama diselesaikan selama satu bulan mereka tidak mendapatkan satupun order baru, namun dengan semangat dan kerja keras semua kesulitan justru mereka jadikan cambuk.

Baru pada bulan ketiga Santomic mendaftarkan diri sebagai badan hukum dengan bendera CV. Santomic Mitra Bersama. Sedikit demi sedikit nama Santomic mulai dikenal di kota Balikpapan, bahkan mulai sedikit mengejutkan pesaingnya dengan banyak melakukan manuver yang dinilai melenceng dari aturan baku ketika itu, salah satu teknik marketingnya yang nyleneh adalah program pemasangan logo Santomic yang dipasang pada 1000 pohon diseluruh kota Balikpapan yang sempat menjadi berita utama pada salah satu koran lokal. Selain menerapkan teknik marketing yang original, nyleneh, dan creative, management keuangan yang baik juga menjadi salah satu kunci sukses pada saat merintis Santomic, meskipun Santomic dimiliki oleh pribadi tapi mereka berdua selalu berkomitmen untuk selalu memisahkan keuangan perusahaan dengan keuangan pribadi, dan sampai saat ini komitmen tersebut masih selalu mereka pegang teguh.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

 
© 2011 Santomic
Designed by ThemeSpira Coded by CodeSpira Part of LiveSpira
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top